Dalam proses pembelajaran Bahasa Arab, ada banyak media pembelajaran yang bisa digunakan. Kalau dilihat. Dari segi penggunaannya media dikaitkan dengan panca indra yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan, media diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu: media pandang (visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyyah) dan media dengar-pandang (audio visual/ sam’iyyah-bashariyah). (Abdul Hamid dkk., 2008:175).

Pada materi "baiti" yang artinya rumahku, pelajaran kelas VII semester 2 saya menggunakan media pandang ( media visual / bashariyah) yaitu berupa alat peraga tiruan dari benda-benda yang berkaitan dengan peralatan rumah. Dengan membuat Miniatur ruang beserta isinya, seperti benda-benda yang ada di dalam ruangan tersebut.

Benda-benda tersebut dibuat tiruannya dari stik atau kayu bekas. Diantara benda-benda yang dibuat miniaturnya adalah غُرْفَةٌ= Ruangan/Kamar,

غُرْفَةُ نَوْمٍ --- ghurfatun naum = Kamar Tidur,

غُرْفَةُ جُلُوْسٍ --- ghurfatu julus = Ruang Tamu

مَطْبَخٌ --- mathbahun = Dapur

سَرِيْرٌ --- sariirun = Tempat Tidur

صُوْرَةٌ -- shurotun = gambar

شَجَرَةٌ -- syajarotun = Pohon

مَسْجِدٌ -- masjidun = Masjid

مُصَلَّى -- musholla = Mushola

غُرْفَةٌ -- ghurfatun = Kamar Ruangan

حَمَّامٌ -- hammaamun = Kamar Mandi dan benda-benda lainnya.

Sedangkan Mufradat (kosakata) nya ditulis di kertas lain. Cara kerjanya adalah satu kelompok menyebutkan mufradat sesuai miniatur benda yang ditunjukkan oleh kelompok lainnya. Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan memudahkan siswa dalam menyerap informasi. Menimbulkan semangat belajar serta membuat suasana lebih kondusif karena siswa lebih fokus kepada alat peraga